Nama : Sintia Agustin
Kelas : 2DF02
Npm : 57216065
TUGAS 3 - KEWIRAUSAHAAN 2
MENGUPAS KONSEP AIDA+S
Menjual adalah kegiatan yang
dilakukan seseorang untuk menarik perhatian pembeli agar barang, jasa, ide,
peluang atau “diri sendiri “ dibeli atau dituruti oleh konsumen. Dalam kegiatan
menjual diperlukan suatu metode atau teknik bagaimana
cara menjual.SeniMenjual adalah suatu seni untuk mempengaruhi orang lain
agar bersedia membeli barang, jasa, ide yang ditawarkan kepada konsumen
sehingga konsumen merasa memperoleh keuntungan bila memiliki atau membeli
barang yang dibelinya.
Dalam dunia penjualan ada berbagai
macam teori yang berkaitan dengan teknik menjual, salah satunya adalah
berdasarkan 5 konsep AIDAS.
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan seorang wirausaha dalam melakukan kegiatan
penjualan berdasarkan 5 konsep AIDAS sebagai berikut :
1. Perhatian (Attention)
2. Minat (Interest)
3. Keinginan (Desire)
4. Tindakan (Action)
5. Kepuasan (Satisfaction)
1.
Attention (perhatian)
Tahap dimana penjual harus memperhatikan penawaran yang dilakukan
calon pembeli dengan memperhatikan sikap, tindak tanduk, bahasa, cara
berbicara, dan cara berpakaian calon pembeli. Kesan pertama yang baik akan
berpengaruh positif pada terjadinya penjualan.Mulai dari hirarki respon
konsumen menaruh perhatian terhadap produk atau layanan kita, sampai respon
aksi kosumen untuk memakai produk atau layanan kita lengkap disini. Tahap
Attention AIDA berarti menaruh perhatian. Dimana tahap ini
adalah tahap yang paling krusial namun sering kali dilupakan, YA!
Promosi yang tergolong elemen penting dalam pemasaran.
Sebuah alat promosi haruslah menghipnotis konsumen, baik
barang ataupun jasa yang kita tawarkan bisa tembus satu tujuan, yaitu terjual.
Pasalnya media sosial adalah lalu lintas masyarakat untuk berkomunikasi yang
mulai merambah sebagai lalu lintas pasar. Skenario promosi yang seolah mengikat
konsumen untuk menaruh perhatian dengan produk maupun jasa kita di
media sosial adalah wajib hukumnya. Baik media visual maupun tulisan, bilik
iklan akan dilirik calon konsumen yang awalnya penasaran dan kemudian memancing
keingintahuan calon konsumen untuk melihat produk maupun jasa yang dipasarkan.
Elemen ini penting untuk calon konsumen ke tahap selanjutnya.
Contoh: Ketika
sedang menonton televisi tanpa sengaja melihat iklan produk baru Handphone merk
A yang menayangkan iklannya dengan sangat menarik. Didalam iklannya menayangkan
kelebihan dari handphone tersebut yaitu selfie expert, yang membuat wajah
menjadi cantik saat difoto. Ditambah lagi didukung oleh model artis terkenal
yang membuat orang menarik melihat iklan tersebut.
2. Interest (minat)
Beralih setelah menarik perhatian calon konsumen, buatlah
calon konsumen tertarik atau Interest dalam konsep AIDA. Ketertarikan disini
dimaksud ketika calon konsumen mengumpulkan informasi tentang barang atau jasa
yang dipasarkan. Paparkan keunggulan produk atau jasa kita dibanding produk
maupun jasa lain yang sealiran. Suguhkan profil barang atau jasa dengan begitu
gamblang. Bisa dipertajam lagi dengan sisipan pesan – pesan positif dari
konsumen yang telah memakai produk kita dengan maksud untuk meyakinkan pada
calon konsumen bahwa produk atau jasa yang dipasarkan memang lebih berkualitas
dan berbeda dari yang lain. penjual harus dapat mengubah perhatiaon calon
pembeli menjadi minat yang semakin kuat dengan cara menciptakan suasana yang
menyenangkan, menanamkan kepercayaan kepada calon pembeli agar merasa dirinya
seperti orang penting, memberikan jalan untuk mempermudahkan pembeli membuat
keputusan serta melakukan pendekatan kepada calon pembeli.
Contoh
: Keesokkannya ketika pergi gerai hp, ada banyak SPG handphone merk A
menghampiri dengan sangat sopan, lalu memberikan brosur handphone tersebut. Tak
lupa para SPG tersebut berusaha dengan penuh semangat memberi informasi tentang
hanphone merk A tersebut baik kualitasnya maupun kelebihannya dengan
membandingkan handphone merk lain yg sudah ada. Bertujuan agar si konsumen mau
melihat dan masuk kedalam toko handphone tersebut sehingga nanti diharapkan
timbul kecocokan dan ketertarikan.
3. Desire (Keinginan)
Belum cukup sampai disini untuk standar pemasaran, konsep
AIDA selanjutnya Desire, yang berarti berniat. Alat pemasaran yang dipilih
lewat media sosial akan menjadi lebih potensial dan jauh lebih tepat ketika
bisa mendorong keinginan calon konsumen untuk memakai barang atau jasa yang
dipasarkan. Rasio persaingan pemasaran di media sosial memang sangat tinggi.
Sebagai calon konsumen tentu akan menganalisa lebih dari satu produk dari
pesaing lain. Sederhananya, konsumen butuh pendorong atau motivasi untuk
berhasrat memilih membeli produk kita. Dari sini tonjolkan bahwa calon konsumen
memang membutuhkan produk kita.
dimana penjual harus
dapat meyakinkan pembeli untuk mengambil keputusan untuk membeli atau tidak.
Karena kebiasaan calon pembeli dalam mengambil keputusan tidaklah sama, hal ini
disebabkan faktor pendapatan, jenis kelamin, status sosial, pendidikan dan
lain-lain. Oleh sebab itu pada tahap ini penjual harus dapat meyakinkan pembeli
dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapatkan calon pembeli bila membeli
barang serta kerugian yang dialami bila tidak membeli.
Contoh : Saat akan masuk ketoko handphone merk A
tertulis jelas "beli handphone merk A gratis kartu dan kuota internet 1
tahun +memory eksternal+case" Hal ini yang membuat konsumen ingin sekali
untuk membeli handphone merk A tersebut.
4. Action (tindakan)
Di dalam konsep AIDA disebut Action .Tahap dimana penjual
meyakinkan penjual bahwa keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan adalah
keputusan yang tepat. Proses
pemasaran terbilang sukses ketika respon calon konsumen sesuai goal,
membeli.Penawaran nilai tambah biasanya menjadi panggilan calon konsumen untuk
melakukan tindakan membeli. Tidak berhenti disini, senantiasa menjaga kepuasan
konsumen dan kontinyu dalam berpromosi akan senantiasa menarik pelanggan
sebanyak – banyaknya.
Contoh : Saat didalam toko, konsumen menanyakan pada
sipenjual spesifikasi serta harga dan bonus yg terdapat dalam handphone
tersebut, lalu sipenjual menjelaskan semuanya seperti harganya dapat terjangkau
oleh kalangan menengah maupun atas, kamera depannya yang memiliki ukuran 16Mp,
dan masih banyak lagi keunggulan yang tidak dimiliki dihandphone lain. Akhirnya
setelah mendengarkan penjelasan tersebut, si konsumen memutuskan untuk membeli produk
handphone merk A tersebut.
5. Satisfaction (kepuasan)
Tahap dimana penjual dapat memastikan bahwa kulitas produk
yang ditawarkan sesuai dengan yang dijelaskan. Yakinkan pembeli menjadi puas,
arahkan dan bimbingkan serta beri petunjuk sehingga pembeli menjadi pelanggan
kita.Buat dan jagalah kepuasan dan pengalaman yang menyenangkan dari
prospek yang telah menjadi pelanggan tersebut agar konsumen membeli produk/jasa
kita kembali dan mereferensikan kepada teman-temannya untuk bisnis kita dan
membuat produk semakin besar meskipun karena dipercayai word of mouth (mulut ke
mulut) merupakan salah satu metode iklan yang efektif.
Karena jenis metode iklan seperti itu, merupakan bentuk dari
suatu loyalitas konsumen terhadap produk yang memberikan kepuasan akibat dari
pelayanan prima yang dipersembahkan kepada konsumen. Dan loyalitas tersebut-lah
yang memiliki nilai tinggi atau dalam kata lain mahal.Sehingga, sebenarnya
apapun jenis metode pemasaran yang akan kita gunakan, semahal apapun itu akan
menjadi percuma jika pelanggan tidak puas. Jadi, berusahalah membuat pelanggan
puas karena pada akhirnya, hal tersebutlah yang menjadi tujuan utama dari
setiap usaha dalam membuat produk/pelayanan prima.
Contoh
: Penjual memberi arahan cara memakai hanphone tersebut, dan memasangkan
semua peralatan dari handphone merk A. Ditambah lagi si penjual menawarkan
install game, aplikasi,dan music secara gratis agar konsumen makin merasa
senang belanja di toko tersebut. Dan sipenjual juga membuka jasa servis gratis
untuk yang beli handphone di tempatnya tersebut selama dua tahun.
Daftar Pustaka :
0 komentar:
Posting Komentar