Jumat, 13 Oktober 2017

TUGAS 3 (KEWIRAUSAHAAN 2 ) - Sintia Agustin

0

Nama : Sintia Agustin
Kelas  : 2DF02
Npm   : 57216065

TUGAS 3 - KEWIRAUSAHAAN 2


MENGUPAS KONSEP AIDA+S


Menjual adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menarik perhatian pembeli agar barang, jasa, ide, peluang atau “diri sendiri “ dibeli atau dituruti oleh konsumen. Dalam kegiatan menjual diperlukan suatu metode atau teknik bagaimana cara menjual.SeniMenjual adalah suatu seni untuk mempengaruhi orang lain agar bersedia membeli barang, jasa, ide yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen merasa memperoleh keuntungan bila memiliki atau membeli barang yang dibelinya.
Dalam dunia penjualan ada berbagai macam teori yang berkaitan dengan teknik menjual, salah satunya adalah berdasarkan 5 konsep AIDAS.
Tahapan-tahapan yang harus dilakukan seorang wirausaha dalam melakukan kegiatan penjualan berdasarkan 5 konsep AIDAS sebagai berikut :

1. Perhatian (Attention)
2. Minat (Interest)
3. Keinginan (Desire)
4. Tindakan (Action)
5. Kepuasan (Satisfaction)


1.      Attention (perhatian)

Tahap dimana penjual harus memperhatikan penawaran yang dilakukan calon pembeli dengan memperhatikan sikap, tindak tanduk, bahasa, cara berbicara, dan cara berpakaian calon pembeli. Kesan pertama yang baik akan berpengaruh positif pada terjadinya penjualan.Mulai dari hirarki respon konsumen menaruh perhatian terhadap produk atau layanan kita, sampai respon aksi kosumen untuk memakai produk atau layanan kita lengkap disini. Tahap Attention AIDA berarti menaruh perhatian. Dimana tahap ini adalah  tahap yang paling krusial namun sering kali dilupakan, YA! Promosi yang tergolong elemen penting dalam pemasaran.
Sebuah alat promosi haruslah menghipnotis konsumen, baik barang ataupun jasa yang kita tawarkan bisa tembus satu tujuan, yaitu terjual. Pasalnya media sosial adalah lalu lintas masyarakat untuk berkomunikasi yang mulai merambah sebagai lalu lintas pasar. Skenario promosi yang seolah mengikat konsumen untuk menaruh perhatian dengan produk maupun  jasa kita di media sosial adalah wajib hukumnya. Baik media visual maupun tulisan, bilik iklan akan dilirik calon konsumen yang awalnya penasaran dan kemudian memancing keingintahuan calon konsumen untuk melihat produk maupun jasa yang dipasarkan. Elemen ini penting untuk calon konsumen ke tahap selanjutnya.

Contoh: Ketika sedang menonton televisi tanpa sengaja melihat iklan produk baru Handphone merk A yang menayangkan iklannya dengan sangat menarik. Didalam iklannya menayangkan kelebihan dari handphone tersebut yaitu selfie expert, yang membuat wajah menjadi cantik saat difoto. Ditambah lagi didukung oleh model artis terkenal yang membuat orang menarik melihat iklan tersebut.




2. Interest (minat)


Beralih setelah menarik perhatian calon konsumen, buatlah calon konsumen tertarik atau Interest dalam konsep AIDA. Ketertarikan disini dimaksud ketika calon konsumen mengumpulkan informasi tentang barang atau jasa yang dipasarkan. Paparkan keunggulan produk atau jasa kita dibanding produk maupun jasa lain yang sealiran. Suguhkan profil barang atau jasa dengan begitu gamblang. Bisa dipertajam lagi dengan sisipan pesan – pesan positif dari konsumen yang telah memakai produk kita dengan maksud untuk meyakinkan pada calon konsumen bahwa produk atau jasa yang dipasarkan memang lebih berkualitas dan berbeda dari yang lain. penjual harus dapat mengubah perhatiaon calon pembeli menjadi minat yang semakin kuat dengan cara menciptakan suasana yang menyenangkan, menanamkan kepercayaan kepada calon pembeli agar merasa dirinya seperti orang penting, memberikan jalan untuk mempermudahkan pembeli membuat keputusan serta melakukan pendekatan kepada calon pembeli.

Contoh : Keesokkannya ketika pergi gerai hp, ada banyak SPG handphone merk A menghampiri dengan sangat sopan, lalu memberikan brosur handphone tersebut. Tak lupa para SPG tersebut berusaha dengan penuh semangat memberi informasi tentang hanphone merk A tersebut baik kualitasnya maupun kelebihannya dengan membandingkan handphone merk lain yg sudah ada. Bertujuan agar si konsumen mau melihat dan masuk kedalam toko handphone tersebut sehingga nanti diharapkan timbul kecocokan dan ketertarikan.


3. Desire (Keinginan)


Belum cukup sampai disini untuk standar pemasaran, konsep AIDA selanjutnya Desire, yang berarti berniat. Alat pemasaran yang dipilih lewat media sosial akan menjadi lebih potensial dan jauh lebih tepat ketika bisa mendorong keinginan calon konsumen untuk memakai barang atau jasa yang dipasarkan. Rasio persaingan pemasaran di media sosial memang sangat tinggi. Sebagai calon konsumen tentu akan menganalisa lebih dari satu produk dari pesaing lain. Sederhananya, konsumen butuh pendorong atau motivasi untuk berhasrat memilih membeli produk kita. Dari sini tonjolkan bahwa calon konsumen memang membutuhkan produk kita.
 dimana penjual harus dapat meyakinkan pembeli untuk mengambil keputusan untuk membeli atau tidak. Karena kebiasaan calon pembeli dalam mengambil keputusan tidaklah sama, hal ini disebabkan faktor pendapatan, jenis kelamin, status sosial, pendidikan dan lain-lain. Oleh sebab itu pada tahap ini penjual harus dapat meyakinkan pembeli dengan menjelaskan keuntungan yang akan didapatkan calon pembeli bila membeli barang serta kerugian yang dialami bila tidak membeli.

Contoh : Saat akan masuk ketoko handphone merk A tertulis jelas "beli handphone merk A gratis kartu dan kuota internet 1 tahun +memory eksternal+case" Hal ini yang membuat konsumen ingin sekali untuk membeli handphone merk A tersebut.


4. Action (tindakan)


Di dalam konsep AIDA disebut Action .Tahap dimana penjual meyakinkan penjual bahwa keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan adalah keputusan yang tepat. Proses pemasaran terbilang sukses ketika respon calon konsumen sesuai goal, membeli.Penawaran nilai tambah biasanya menjadi panggilan calon konsumen untuk melakukan tindakan membeli. Tidak berhenti disini, senantiasa menjaga kepuasan konsumen dan kontinyu dalam berpromosi akan senantiasa menarik pelanggan sebanyak – banyaknya.

Contoh : Saat didalam toko, konsumen menanyakan pada sipenjual spesifikasi serta harga dan bonus yg terdapat dalam handphone tersebut, lalu sipenjual menjelaskan semuanya seperti harganya dapat terjangkau oleh kalangan menengah maupun atas, kamera depannya yang memiliki ukuran 16Mp, dan masih banyak lagi keunggulan yang tidak dimiliki dihandphone lain. Akhirnya setelah mendengarkan penjelasan tersebut, si konsumen memutuskan untuk membeli produk handphone merk A tersebut.


5. Satisfaction (kepuasan)


Tahap dimana penjual dapat memastikan bahwa kulitas produk yang ditawarkan sesuai dengan yang dijelaskan. Yakinkan pembeli menjadi puas, arahkan dan bimbingkan serta beri petunjuk sehingga pembeli menjadi pelanggan kita.Buat dan jagalah kepuasan dan pengalaman yang menyenangkan dari prospek yang telah menjadi pelanggan tersebut agar konsumen membeli produk/jasa kita kembali dan mereferensikan kepada teman-temannya untuk bisnis kita dan membuat produk semakin besar meskipun karena dipercayai word of mouth (mulut ke mulut) merupakan salah satu metode iklan yang efektif.
Karena jenis metode iklan seperti itu, merupakan bentuk dari suatu loyalitas konsumen terhadap produk yang memberikan kepuasan akibat dari pelayanan prima yang dipersembahkan kepada konsumen. Dan loyalitas tersebut-lah yang memiliki nilai tinggi atau dalam kata lain mahal.Sehingga, sebenarnya apapun jenis metode pemasaran yang akan kita gunakan, semahal apapun itu akan menjadi percuma jika pelanggan tidak puas. Jadi, berusahalah membuat pelanggan puas karena pada akhirnya, hal tersebutlah yang menjadi tujuan utama dari setiap usaha dalam membuat produk/pelayanan prima.


Contoh : Penjual memberi arahan cara memakai hanphone tersebut, dan memasangkan semua peralatan dari handphone merk A. Ditambah lagi si penjual menawarkan install game, aplikasi,dan music secara gratis agar konsumen makin merasa senang belanja di toko tersebut. Dan sipenjual juga membuka jasa servis gratis untuk yang beli handphone di tempatnya tersebut selama dua tahun.


Daftar Pustaka :


0 komentar:

Posting Komentar