Rabu, 12 Juli 2017

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (kel.12 dian maritsa & raphael adhe)

0


sintia agustin
kelas :1df03
NPM : 57216065

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


DASAR DASAR ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1. Kebutuhan Akan Analisis Kuangan
Menganalisis laporan keuangan berarti mengevaluasi tiga karakteristik dari perusahaan likuiditasnya,dan solvabilitasnya. Kreditor jangka pendek (short-term creditor)seperti bank umumnya tertarik pada kemampuan peminjam untuk membayar kewajiban saat jatuh tempo.

2. Cara Menganalisis Laporan Keuangan
Beragam cara digunakan untuk mengevaluasi pentingnya data laporan keuangan. Tiga cara yang umum digunakan adalah :

Analisis horizontal mengevaluasi serangkaian data laporan keuangan selama periode waktu tertentu
Analsiis vertical mengevaluasi data laporan keuangan dengan menyatakan setiap pos dalam keuangan sebagai persentase dari jumlah yang akan menjadi dasar.
Analisis rasio menyatakan hubungan diantara pos-pos yang dipilih dari data laporan keuangan

Daya Laba dan Pos – pos yang Tidak Biasa

Daya laba berarti tingkat normal laba yang akan diperoleh dimasa depan. Perbedaan daya laba dan laba bersih terletak pada jumlah pendapatan, beban, keuntungan,dan kerugian yang tidak biasa. Para pengguna tertarik dengan daya laba karena hal tersebut membantu mereka menurunkan estimasi laba dimsa depan tanpa “gangguan” pos-pos yang tidak biasa.

Bagi para pengguna laporan keuangan untuk menentukan “daya laba” atau pendapatan biasa, pos-pos “yang tidak biasa” dilaporkan secara terpisah pada laporan laba rugi. Tiga jenis-jenis “yang tidak biasa” yang dilaporkan adalah:
1. Operasi dalam penghentian
2. Pos-pos luar biasa
3. Perubahan dalam prinisp akuntansi

Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan


  • Estimasi

Laporan keuangan mencakup banyak estimasi angka. Estimasi digunakan dalam menentukan penyisihan piutang tidak tertagih, depresiasi periodic, biaya garansi, dan kerugian kontinjensi. Seandainya estimasi-estimasi ini tidak akurat, maka rasio dan presentase keuangan jugs tidak akurat


  • Biaya

Laporan keuangan tradisional didasarkan pada biaya perolehan dan tidak disesuaikan dengan perubahan tingkat harga. Perbandingan data keuangan yang tidak disesuaikan dari periode-periode yang berbeda mungkin dapat menjadi tidak valid karena adanya inflasi atau deflasi yang signifikan.


  • Metode Akuntansi Alternatif

Perusahaan beragam dalam penggunaan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Keragaman tersebut dapat menyulitkan perbandingan. Sebagai contoh, satu perusahaan mungkin menggunakan metode FIFO untuk biaya persediaan  perusahaan lain pada industry yang sama mungkin menggunakan LIFO.


  • Data yang Berbeda

Data akhir tahun pajak mungkin tidak sama dengan kondisi keuangan selama tahun tersebut. Perusahaan sering kali membuat akhir tahun  pajak yang sesuai dengan titik rendah pada aktivitas operasi atau pada tingkat persediaan. Maka, beberapa saldo (kas, piutang, utang, dan persediaan) mungkin tidak mewakili saldo pada akun-akun selama tahun tersebut.


  • Keberagaman perusahaan

Keberagaman dalam lingkungan global juga membatasi kegunaan analisis keuangan. Banyak perusahaan kini sangat beragam sehingga mereka tidak dapat digolongkan ke dalam satu industri tunggal mereka telah menjadi kolongmerat yang sebenarnya. Perusahaan yang satu dengan lainnya tampak dapat diperbandingan tetapi sebenarnya tidak.


0 komentar:

Posting Komentar