Nama : Sintia Agustin
Kelas : 1DF03
NPM : 57216065
SEJARAH ATOM
Pengertian Atom
Pengertian atom yang pertama
tercatat dari Yunani oleh Leucippus dan Democritus
pada awal tahun 500 SM-400 SM bahwa setiap materi dapat dibagi menjadi
bagian yang lebih kecil hingga diperoleh bagian terkecil yang tidak dapat dibagi
lagi yang disebut atomos (atom) dan atom adalah penyusun terkecil dari segala
materi yang ada. Dengan kata lain, atom atau atomos adalah partikel terkecil
yang tidak dapat dibagi atau dibelah lagi.
Sejarah Penemuan Atom
Sejarah eksperimental tentang
penemuan atom dimulai dari tahun 1803 oleh John Dalton seorang ahli kimia
inggris yang menggagas teori tentang atom atau atomic theory. Kemudian beberapa
penelitian pendukung tentang penemuan atom seperti Michael Faraday pada tahun
1832 yang menemukan tentang elektrolisis yaitu memecahkan molekul menggunakan
listrik. Begitupula dengan penelitian J.Plucker pada tahun 1859 tentang
penemuannya yaitu tabung gas katoda atau cathode ray tube.
Dmitri Mendeleev tentang hukum periodiknya pada tahun 1869, kemudian James
Clerk Maxwell pada tahun 1873 yang melakukan percobaan tentang listrik dan
medan listrik (keberadaan elektron), selanjutnya pada tahun 1870 oleh Sir
William Crookes yang secara eksperimental menemukan bahwa elektron memiliki
massa melalui percobaan sinar katoda yang ditembakkannya. Selanjutnya E.
Goldstein (1886) yang menemukan keberadaan penyusun atom yaitu proton yang
bermuatan positif. Kemudian G.J. Stoney (1894) yang resmi menamakan partikel negatif
penyusun atom yang menyebabkan listrik sebagai elektron. Kemudian pada tahun
1895 oleh Wilhelm Roentgen yang menemukan X-Ray atau sinar X.
Kemudian setelah itu J.J Thompson
pada tahun 1897 menemukan massa elektron menggunakan tabung sinar katoda sebesar
1,759 x 10.8 coulombs/gram dan selang tahun tersebut juga menemukan tentang
keberadaan Proton. Selanjutnya dilanjutkan oleh muridnya yaitu Rutherford,
menemukan tentang radiasi yang dipancarkan oleh uranium dan thorium yaitu alpha dan
beta. Dan mengambil kesimpulan adanya inti atom dalam atom. Rutherford juga
membuat hipotesis bahwa adanya inti atom selain proton yang menjaga
keseimbangan atom.
Hipotesis Rutherford kemudian dibuktikan oleh James Chadwick pada tahun
1932. Dengan ditemukannya partikel atom neutron yang bermuatan netral. Hal ini
memang cukup sulit ditemukan karena memiliki muatan yang netral. Dengan
ditemukannya seluruh partikel atom maka lengkaplah sudah model atom yang
sesungguhnya.
SEJARAH TENAGA NUKLIR
Tenaga Nuklir
Energi nuklir adalah suatu energi yang
tersimpan dalam atom. Energi ini keluar ketika terjadi proses dalam reaksi
nuklir. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa energi nuklir didapatkan dari
perubahan sejumlah massa inti atom ketika berubah menjadi inti atom yang
lain dalam reaksi nuklir.
Sejarah Nuklir
Penggunaan energi nuklir sebagai
membangkitkan listrik dimulai pada awal abad ke-20, ketika elemen-elemen radioaktif seperti radium,
dapat menghasilkan energi yang sangat besar, sesuai dengan prinsip E=mc².
Penggunaan energi nuklir saat itu masih sulit untuk dilakukan karena elemen
radiokatifnya mempunyai paruh waktu yang pendek. Situasi ini mulai agak berubah
pada tahun 1930-an dengan adanya penemuan fisi nuklir.
Tahun 1932, James Chadwick menemukan neutron,
yang kemudian dengan cepat menjadi alat yang potensial untuk eksperimen nuklir
karena tidak adanya muatan listrik. Eksperimen dengan neutron membuat Frédéric dan Irène Joliot-Curie menemukan radioaktivitas induksi tahun
1934, yang bisa membuat elemen "seperti radium" yang harganya lebih
murah daripada radium asli. Selanjutnya pada tahun 1930-an Enrico Fermi berfokus
untuk menyempurnakan keefektifan dari radioaktivitas induksi ini. Percobaan
yang terus ia lakukan membuatnya menemukan satu elemen baru yang dinamakan hesperium.
Pada tahun 1938, seorang ahli kimia asal
Jerman Otto Hahn and Fritz Strassmann, bersama
dengan fisikawan asal Austria Lise Meitner dan
keponakan Meitner, Otto Robert Frisch, melakukan
eksperimen dengan hasil dari uranium-dengan-neutron, untuk meneliti lebih
lanjut klaim Fermi. Mereka menemukan bahwa neutron tersebut dapat membelah
nukleus atom uranium menjadi 2 bagian sama persis, kebalikan dari Fermi.
Hasilnya adalah seseatu yang sangat mengejutkan: semua bentuk peluruhan nuklir hanya
berakibat kecil bagi massa dari nuklues, dimana proses ini kemudian dinamakan
sebagai fisi. Para peneliti selanjutnya, termasuk Leó Szilárd,
kemudian ia mengetahui, jika reaksi fisi melepaskan neutron tambahan, sebuah reaksi rantai nuklir yang
stabil bisa dihasilkan. Setelah hasil percobaan ini diumumkan oleh Frédéric
Joliot-Curie tahun 1939, para peneliti dari banyak negara (termasuk Amerika
Serikat, Britania Raya, Perancis, Jerman, dan Uni Soviet) memberikan petisi
pada pemerintah mereka masing-masing untuk mendukung penelitian nuklir fisi,
tepat saat jatuhnya Perang Dunia II.
Di Amerika Serikat sendiri, mereka mulai
membuat reaktor buatan manusia pertama, yang kemudian dikenal sebagai Chicago Pile-1, tanggal 2
Desember 1942. Proyek ini kemudian menjadi bagian dari Proyek Manhattan,
yang membuat uranium yang diperkaya dan
membangun reaktor besar untuk membuat plutonium yang
akan digunakan sebagai senjata nuklir pertama
di dunia, yang kemudian dipakai untuk mengebom kota Hiroshima dan Nagasaki.
Pasca Perang Dunia II, kemungkinan
digunakannya energi atom untuk penggunaan sehari-hari, tidak untuk perang,
diusahakan secara meluas sehingga digunakan sebagai alasan agar semua
penelitian nuklir tidak mesti diawasi oleh sebuah lembaga militer. Meski
begitu, para peneliti tetap setuju kalau seorang sipil yang belajar nuklir
membutuhkan sedikitnya satu dekade untuk dapat menguasai nuklir. Fakta lainnya
adalah reaktor nuklir juga dapat digunakan untuk memproduksi senjata nuklir
(plutonium) yang membuat pemerintahan di berbagai negara (termasuk Amerika
Serikat, Britania Raya, Kanada, dan Uni Soviet) mencoba menerapkan aturan agar
semua percobaan nuklir berada di bawah kontrol dan klasifikasi pemerintah. Di
Amerika Serikat, penelitian reaktor berada di bawah Komisi Energi Atom Amerika Serikat,
yang berlokasi di Oak Ridge, Tennessee, Situs Hanford, dan Laboratorium
Nasional Argonne.
Pekerjaan mengenai nuklir terus
berlanjut di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Uni Soviet di akhir 1940-an
dan awal 1950-an. Listrik pertama yang dihasilkan oleh reaktor nuklir untuk
pertama kali terjadi pada tanggal 20 Desember 1950 di stasiun percobaan EBR-I dekat Arco, Idaho, dan berhasil
memproduksi listrik sekitar 100 kW. Nuklir juga digunakan pada kapal selam
Amerika Serikat, seperti pada kapal selam USS Nautilus milik
AS yang diluncurkan tahun 1955. Tahun 1953, Presiden Amerika Dwight
Eisenhower memberikan pidatonya yang berjudul "Atom untuk Perdamaian"
di Perserikatan Bangsa-Bangsa, ia
menginginkan agar pengembangan energi nuklir untuk tujuan "damai"
dapat terealisasi dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA